Slider Post
Filtered Label Post
Baca Juga

Top Gun Maverick: Lebih dari Sekadar Nostalgia, Sebuah Perjalanan Emosional

Top Gun, film yang bisa dibilang jadi salah satu yang gue suka. Apalagi kalau inget nontonnya malem-malem nungguin Bioskop Trans TV atau Mega Box Office nya Global TV. Masa-masa SD dan SMP film Top Gun sempet diputar beberapa kali dan tentu gue menikmati menonton film yang bisa dibilang untuk sebuah film di era 80an, menyajikan tayangan epik dengan cerita yang dikemas penuh intrik dan drama. 

Lalu tahun ini, setelah ditunda beberapa kali. Top Gun Maverick hadir dan satu kata yang gue keluarin waktu nonton adalah; speechless. Gak hanya membuat sekuel, tapi Top Gun Maverick bercerita tentang bagaimana Pete Mitchell masih terjebak dengan masa lalu nya. Gue banget gak sih? Hahaha. Anyway, selain banyaknya nostalgia yang di duplikasi dalam scene-scene epik. Top Gun Maverick juga ngasih kita banyak hal, dari detail-detail kecil dalam film, seperti alur cerita yang hampir mirip seperti Top Gun 1986. Dan bagaimana keadaan Pete 30 tahun pasca film pertama. 

AWAS MENGANDUNG SPOILER!

Nyatanya pada opening film Top Gun Maverick kita masih diberi scene pesawat-pesawat tempur yang lepas landas dari landasan pacu kapal US Navy di samudera pasifik, tak hanya itu kehadiran sepeda motor ikonik serta jaket Pete juga masih ada di dalam hanggar tempat Pete tinggal, Kawasaki GPZ 900R Ninja yang ikonik itu entah bagaimana sulit dihilangkan dari pandangan ketika pertama menonton Top Gun Maverick.

Satu lagi yang ikonik adalah scene dimana Pete mengendarai motornya dan berpacu bersama pesawat tempur yang baru saja lepas landas, ini bener-bener ngebawa nostalgia yang bukan main rasanya, walaupun Tom Cruise di Top Gun Maverick pada scene ini tidak mengendarai motor lamanya melainkan Kawasaki Ninja H2 Carbon. Namun rasanya tetap saja, feels nya seolah kita dibawa ke masa lalu dimana scene itu pertama kali kita lihat di Top Gun 1986.


Bicara Top Gun, tentu tak lengkap apabila tak ada romansa percintaan antara Pete dan wanita di sekelilingnya, apabila di tahun 1986 Pete jatuh hati kepada Charlotte dan berakhir bersama di film pertama, sayangnya film kedua ini tak menghadirkan Charlotte kembali. Tapi menghidupkan anak admiral yang sempat Goose dan istrinya sebutkan di film pertama yaitu Penny Benjamin. Di film kedua diceritakan Penny adalah janda dengan anak satu, yang mempunyai bar dan sempat berhubungan kembali dengan Pete walau selalu berakhir kandas. Di film ini? Ya lo nonton sendiri aja deh, takut kebanyakan spoiler nih.


Walaupun Goose udah gak ada sejak Top Gun 1986. Ia tetap hadir dalam bentuk foto dan memori flashback dalam ingatan Maverick, bagaimana tidak ia pun juga hadir dalam bentuk anaknya. Rooster, yang gayanya pun mengikuti sang ayah, naas hubungan Rooster dan Maverick tak terlalu baik semenjak Maverick menahan karirnya di US Navy karena Maverick menepati janjinya kepada mendiang Ibu Rooster, dimana Istri Gooset tak ingin melihat anaknya menjadi pilot seperti sang Ayah.

Sepanjang film kita juga disuguhkan bagaimana Maverick menghadapi duka mendalam bertahun-tahun lamanya, jika di film pertama ia berduka sejak ditinggal Ayahnya yang mati di medan perang, di film kedua tentu ia masih dibayangi bagaimana Goose mati di dekapannya. Pete juga masih mengeluarkan kalimat yang mengingatkan kita pada film pertama yaitu "Talk to me Goose, talk to me." 

Perbedaan Goose dan Rooster sang anak adalah Rooster menjadi pilot dan tokoh protagonist seperti Maverick, namun dengan gaya seperti sang ayah. Sedangkan tokoh Iceman yaitu rival Maverick dan pilot terbaik Top Gun, digantikan oleh kehadiran Hangman. Dalam film yang kedua Iceman sudah berpangkat admiral dan diceritakan sedang menghadapi penyakit, ada satu scene yang gue ingat saat Maverick mengunjungi Iceman di rumahnya. Yaitu saat Iceman mengetikan kalimat "It's time to let go." pada layar komputernya, dan dijawab oleh Maverick. "But, I don't know how?"


Layaknya masa lalu Pete yang masih dibayangi rasa bersalah ia mencoba berbagai cera untuk tak naik pangkat dan tetap menjadi pilot uji coba, sampai pada akhirnya ia dipanggil ke TOP GUN dan menjadi Instruktur seperti Charlotte dulu, walaupun di film pertama sempat diceritakan pada akhir film Pete menjadi Instruktur, namun terjawab di film kedua jika ia hanya bertahan tiga bulan pada saat itu. Disini semua bermula dari scene bar dan scene pertemuan pertama Instruktur dan pilot Top Gun. Hampir mirip dengan cerita di film pertama, epik dan lucu.

Tentu alur cerita yang mirip mungkin kita berpikiran misi yang dihadapi sama? Tapi di film kedua adegan di udara dengan pesawat tempur yang mereka kendarai jauh lebih gila dari yang pertama tentu karena dibantu teknologi dan bagaimana sinema pada saat ini sudah jauh berkembang, tak lagi seperti saat pertama Top Gun keluar pada 1986. Plus musik yang catchy, ada backsound yang masih dipake seperti film pertama dan lagu dari One Republic, Lady Gaga yang bikin film ini makin asik buat dinikmati.
Sepanjang film semua intrik, drama dan keseruan pertempuran serta latihan para pilot Top Gun terasa nyata seolah kita dibawa dalam pesawat tempur yang mereka kendarai, apalagi banyak scene yang direka adegan dari film pertama, lagi-lagi seperti scene sebelumnya. Scene dan cerita saat di udara hampir dibuat mirip, ini yang ngebuat film ini ngasih kita nostalgia namun gak hanya sekedar nostalgia biasa, melainkan kita juga bisa menikmati film Top Gun Maverick tanpa harus menonton ulang filmnya, karena seperti di ingatkan kembali bahwa ya scene ini pernah kita tonton sebelumnya.
Dah sih gitu aja, yang jelas film ini cocok buat nemenin weekend lo semua. Go watch it, before its to late. Wajib nonton di Bioskop. Udah gitu aja. 

Sinematografi9
Akting10
Skenario dan Cerita8
Backsound dan Musik9

Sinopsis

Lebih dari 30 tahun mengabdi sebagai salah satu penerbang Angkatan Laut terbaik, Pete “Maverick” Mitchell berada dalam posisi dambaannya, melakukan aksi-aksi mendobrak sebagai pilot uji nan pemberani, dan menampik setiap kesempatan naik pangkat karena akan membuatnya tak bisa menerbangkan pesawatnya.
9.5
Skor

Posting Komentar

Kolom Opini