Slider Post
Filtered Label Post
Baca Juga

The Lantis: Band Indie yang Hadirkan Nuansa Retro Pop

Musik indie semakin menarik perhatian penikmat musik tanah air dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya melalui solois, band-band indie pun turut meramaikan industri dengan lagu-lagu yang easy listening dan relate dengan kehidupan anak muda. Salah satu band yang menonjol adalah The Lantis, grup indie asal Jakarta yang menghadirkan genre retro dan modern indie pop.

Asset: @dailydiw

The Lantis dan Perjalanan Kariernya

The Lantis terbentuk pada tahun 2019 dengan formasi awal empat anggota: Giri (bass dan vokal), Ravi (gitar dan vokal), Risyad (drum), serta Dhira (gitar dan backing vocal). Namun, setelah Dhira keluar, band ini tetap melangkah dengan tiga personil. Pada tahun 2020, mereka resmi debut dan merilis album perdana bertajuk "Pilot" pada 2021, yang berisi 11 lagu, termasuk tiga single utama:

Album ini mendapat sambutan hangat, terutama dari penggemar musik retro pop.

Kisah di Balik Lagu "Lampu Merah"

Lampu Merah, salah satu lagu terbaik dari The Lantis, sukses mencuri perhatian sejak dirilis pada 2021. Lagu ini bahkan kembali viral pada 2023 berkat penggunaannya sebagai latar video di TikTok dan Instagram Reels.

Lirik "Lampu Merah" mengisahkan seseorang yang berhenti sejenak dalam perjalanannya untuk mencapai tujuan. Pemberhentian ini diibaratkan seperti lampu merah—fase sementara yang pada akhirnya akan berakhir, membawa seseorang kembali melangkah maju. Nuansa retro pop yang kental membuat lagu ini terasa seperti membawa pendengar ke era 90-an.

Single Terbaru "Bunga Maaf"

Setelah sukses dengan "Lampu Merah", The Lantis kembali mencuri perhatian lewat single terbaru mereka, "Bunga Maaf", yang dirilis dua bulan lalu. Lagu ini langsung menduduki tangga lagu di YouTube dan platform streaming seperti Spotify. Hingga kini, video musik "Bunga Maaf" di YouTube telah ditonton lebih dari 15 juta kali, sementara di Spotify lagu ini telah didengarkan hampir 32 juta kali.

Andai angin mengulang, sebuah masa yang t'lah usang. Kan ku telan isi bumi hanya untukmu, terima bunga maafku layu termakan egoku, meski ku tahu, tak bisa.

Menyampaikan penyesalan mendalam atas sebuah hubungan yang kandas karena ego. Lagu ini menggambarkan emosi yang dekat dengan banyak pendengar, yakni rasa malu atau takut untuk mengakui kesalahan hingga terlambat meminta maaf.

Masa Depan Band Indie di Tengah Dominasi Solois

Kehadiran band-band seperti The Lantis memberikan angin segar di tengah dominasi solois muda di tangga musik Indonesia. Dengan musikalitas yang unik, lirik relatable, dan nuansa nostalgia, The Lantis menjadi bukti bahwa grup band masih punya tempat di hati pendengar.

Persaingan yang sungguh dirindukan, mendapati banyak karya lagu yang menarik hati pendengar musik Indonesia. Sama seperti sekarang, lagu-lagu lama sering kali menjadi playlist harian kita, karya-karya baru dari band indie seperti The Lantis pun berpotensi menjadi nostalgia generasi mendatang.

Posting Komentar

Kolom Opini