Slider Post
Filtered Label Post
Baca Juga

Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! - Komedi Seru dengan Ending yang Menggantung

Jadi, kemarin setelah pulang sekolah, gue diajak sama Galih buat nonton Warkop DKI: Reborn Jangkrik Boss!. Gue sebenernya udah lama pengen nonton, tapi karena seminggu ini kepala gue lagi pening banget, gue sempet nunda-nunda. Awalnya sih gue udah ngajak Denis buat nonton, tapi ternyata dia udah nonton duluan sama pacarnya. Gue juga sempet ngajak Intan, tapi sayang dia lagi gak ada di kos. Jadi, sekitar jam empat, akhirnya gue dan Galih mutusin buat nonton di NSC Banyuwangi.

Penontonnya sih sepi-sepi aja, mungkin karena udah seminggu dari rilisnya. Tapi, film ini tetap sukses besar, guys! Tembus lebih dari empat juta penonton, bahkan ngalahin Ada Apa Dengan Cinta? 2!

Film yang Lebih Baik dari Aslinya?

Menurut gue, dari segi teknis, film ini jauh lebih keren dibandingkan dengan film Warkop DKI yang dulu. Falcon Pictures yang biasa bikin film dengan CGI kece seperti Comic 8, kali ini juga ikut terlibat di film ini. Walaupun ada beberapa bagian yang mungkin nggak terlalu sinkron, seperti di latar belakang rumah Pakde Slamet, film ini tetap enak banget ditonton. Komedinya sih nggak bisa dibandingin dengan para legenda Dono, Kasino, dan Indro, tapi Abimana, Vino, dan Tora berhasil banget ngebawa karakter mereka dengan cara yang pas. Mereka masih bisa ngegambarin karakter-karakter asli Warkop dengan cukup baik, dan menurut gue, meskipun udah ada pembaruan, tetap ada nuansa khas yang buat gue ngerasa nostalgic banget.

Gue nggak bisa bilang ini film Warkop tanpa cewek-cewek keren yang jadi bagian penting. Kali ini, Hannah Al Rasyid berperan sebagai gadis Prancis yang punya peran vital di dalam cerita. Dengan penampilannya yang berbeda, dia jadi bumbu yang pas di dalam film ini.

Beberapa adegan lucu banget, mulai dari kejar-kejaran sampe adegan khong guan yang bener-bener bikin kita ngakak nggak berhenti. Gue dan orang-orang di bioskop nggak bisa nahan tawa hampir tiap beberapa menit! Pokoknya, buat yang suka komedi, ini film yang wajib ditonton.

Tapi, Ada Kekurangan

Meskipun gue puas banget sama film ini, ada sedikit bagian yang menurut gue agak menggantung. Pas Indro asli muncul dan ngomong, “Tertawalah sebelum tertawa dilarang,” gue merasa ending-nya kurang klimaks. Kayaknya ada yang masih kurang seru di bagian akhir, tapi itu nggak terlalu ngurangin keseruan film ini.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, gue puas banget sama Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss!. Ini adalah film yang berhasil bikin kita tertawa ngakak, dengan humor yang tetap kental dengan ciri khas Warkop DKI, tapi dengan sentuhan modern yang bikin film ini terasa fresh. Bagi lo yang kangen sama komedi legendaris ini, wajib banget nonton! Selamat buat film yang sukses besar ini, semoga bisa dapet lebih dari empat juta penonton!


Sinematografi8
Akting8
Skenario dan Cerita7
Backsound dan Musik7

Sinopsis

Dono (Abimana Aryasatya), Kasino (Vino Bastian), dan Indro (Tora Sudiro) adalah tiga orang sahabat yang bekerja sebagai petugas keamanan di organisasi CHIPS dimana tugas mereka adalah membantu menertibkan dan menjaga keamanan masyarakat. Namun, tingkah mereka yang konyol dan bermasalah selalu membuat jengkel dan marah atasan mereka (Ence Bagus), walaupun mereka berhasil lolos dari ancaman pemecatan. Hingga pada suatu hari saat mereka sedang mengejar seorang Copet (Arie Kriting) yang sedang melarikan diri, mereka berakhir membuat kekacauan sehingga ditangkap dan dibawa ke pengadilan. Di sana, mereka bertiga dituntut untuk mengganti rugi dengan membayar denda sebesar 8 milyar rupiah atau mereka akan dipenjara. Dono, Kasino, dan Indro yang kebingungan mencari uang, tidak sengaja melihat seorang pria ditabrak oleh mobil misterius. Mereka bertiga kemudian membawa pria itu ke rumah sakit, saat sekarat, pria itu menyerahkan sebuah peta harta karun pada mereka bertiga. Dono, Kasino, dan Indro pun akhirnya menerima peta tersebut dan berniat untuk mencari harta tersebut agar bisa membayar denda 8 milyar. Bisakah?
7.5
Skor

Posting Komentar

Kolom Opini