Sebenarnya, gue udah lama nahan diri buat nggak nulis ini. Tapi akhirnya, gue nggak bisa diam lagi. Gue kecewa sama manajemen NOAH, band yang udah gue suka dari zaman dulu. Band yang dulu nggak pernah bikin gue bosan. Playlist mereka selalu jadi temen sehari-hari, dari pagi sampai malam, dari masa seneng sampai masa-masa berat.
Sayangnya, pengalaman buruk yang gue rasain bikin gue harus jujur. Sebagai salah satu band terbesar di Indonesia, bahkan legenda hidup, NOAH bukan cuma sekadar band. Sejak masih bernama Peterpan, mereka udah punya tempat spesial di hati banyak orang. Musik mereka sederhana, tapi penuh makna dan gampang diterima semua kalangan.
Sahabat yang Selalu Ada
NOAH punya penggemar setia yang disebut Sahabat. Nama ini diambil dari lagu "Sahabat" di album Taman Langit.
Ingatkanku semua wahai sahabat, kita untuk selamanya kita percaya
Lagu itu bener-bener mewakili hubungan antara NOAH dan penggemarnya. Sahabat nggak pernah ninggalin mereka, bahkan di masa sulit saat Peterpan harus vakum.
Saat NOAH resmi menggantikan nama Peterpan di tahun 2012, banyak Sahabat baru bermunculan. Tapi seiring waktu, ada juga Sahabat yang perlahan berhenti aktif karena berbagai alasan: kesibukan, menikah, punya keluarga, atau cuma nggak sempet lagi ngikutin konser dan aktivitas lainnya.
Meski begitu, masih banyak yang setia. Ada yang selalu hadir di setiap konser di kota terdekat, bahkan rela perjalanan jauh demi NOAH. Dukungan mereka luar biasa. Tapi, belakangan ini banyak Sahabat yang mulai ngerasa kecewa sama manajemen.
Masalah Manajemen yang Makin Terasa
Pindahnya pengelolaan dari CV. Raja Negeriku ke Fanartik, lalu Musica Merchandise, bawa banyak perubahan yang nggak semuanya baik. Awalnya, ada janji soal NOAH Store, yang akhirnya berubah jadi Musica Merch. Tapi, janji itu kayak cuma gimmick. Domain noah-site.com, yang dulu jadi pusat info buat Sahabat, sekarang malah jadi situs judi luar negeri karena nggak diurus.
Sistem pendaftaran member resmi juga bikin bingung. Dari yang harus daftar ulang tiap dua tahun sampai kebijakan perpanjangan yang nggak jelas. Di tahun 2022, misalnya, cuma yang jadi member baru yang bisa perpanjang. Banyak Sahabat ngerasa ini nggak adil, tapi memilih diam karena merasa suara mereka nggak bakal didengar.
Merchandise dan Media Sosial yang Kurang Maksimal
Merchandise NOAH sekarang kualitas produksinya lumayan bagus, tapi desainnya kurang memuaskan. Pilihan desainnya terlalu sederhana, kadang cuma logo atau cover album yang ditempel begitu aja. Beberapa desain menarik malah dijual terbatas, jadi nggak semua Sahabat bisa dapet.
Dulu sekeren apa sih manajemen Noah? Periode 2012 - 2015 sebelum beralih ke Fanartik dan kemudian dikelola Musica 2017 (masuk https://t.co/9fNs4Ijm1p) dan sampai saat ini muncul lagi noahstore lagi.
— Sahabat Banyuwangi (@SN_Banyuwangi) August 27, 2022
Noah Store ada tiga kala itu.
Bandung, Banjarbaru, Banyuwangi pic.twitter.com/cgippo6V0q
Di sisi lain, media sosial resmi NOAH kayaknya juga kurang aktif. Feed Instagram mereka minim informasi penting, kebanyakan cuma foto dan video usai konser. Padahal, akun penggemar seperti @fyinoah atau @xarielsite lebih informatif. Interaksi di Twitter juga udah berkurang. Dulu, mereka masih suka balas mention atau bikin quote tweet, sekarang rasanya jauh lebih pasif.
Harapan Buat NOAH dan Manajemennya
Sebagai Sahabat, gue cuma pengen manajemen NOAH lebih perhatian ke penggemarnya. Dulu, waktu era Febby Herlambang, manajemen masih terasa dekat. Banyak kegiatan yang melibatkan Sahabat, mulai dari potongan harga merchandise sampai Meet and Greet yang gampang diakses. Sekarang, semua itu terasa semakin sulit.
Meski kecewa, gue tetap mendukung NOAH. Musik mereka udah jadi bagian besar dari hidup gue. Bahkan skripsi yang gue kerjain saat ini terinspirasi dari video klip "Bintang di Surga". Gue bakal terus beli merchandise, dengerin lagu-lagu mereka di platform resmi, dan nonton konser kalau ada kesempatan.
Tapi, gue berharap banget manajemen bisa lebih terbuka dan mau mendengar masukan dari Sahabat. NOAH nggak cuma soal Ariel, Lukman, dan David, tapi juga soal kita, para Sahabat yang udah mendukung mereka dari dulu.
Semoga, manajemen bisa belajar dari kritik ini dan bawa NOAH ke arah yang lebih baik. Karena buat gue, NOAH itu nggak tergantikan. Mereka bukan sekadar band, mereka adalah inspirasi.
Posting Komentar