Slider Post
Filtered Label Post
Baca Juga

Kembali ke Era Musik 80-an Bersama Ardhito Pramono dan Wijaya 80

Musik selalu punya cara untuk membawa kita kembali ke masa lalu, dan Wijaya 80 hadir untuk melakukannya. Band baru bentukan Ardhito Pramono ini memadukan suasana era 80-an dengan sentuhan city pop khas Indonesia. Dirilis pada Agustus 2024, Wijaya 80 hadir membawa nostalgia melalui musik dan lirik yang mengingatkan kita pada karya Fariz RM dan Chandra Darusman.
Wijaya 80, band baru Ardhito Pramono dengan nuansa 80an
Single perdana mereka, “Seharusnya Aku,” menjadi titik awal perjalanan band ini. Namun, lagu kedua mereka, “Terakhir Kali,” lah yang benar-benar mencuri perhatian. Lagu ini menggambarkan dilema cinta bertepuk sebelah tangan, lengkap dengan lirik emosional seperti, 
Tak ada patah hati, yang sembuh di satu dua hari.
Tak heran jika lagu ini viral di TikTok dan Spotify, apalagi Ardhito kerap menggunakannya sebagai backsound dalam video-video pribadinya.
Dibentuk oleh tiga musisi berbakat, yakni Ardhito Pramono, Erikson Jayanto, dan Hezky Joe, Wijaya 80 berawal dari kolaborasi santai antara teman-teman lama. Nama “Wijaya 80” sendiri terinspirasi dari lokasi kantor Ardhito yang sering menjadi tempat berkumpul anak muda dan semangat era 80-an.
Dengan nuansa retro yang mereka tawarkan, Wijaya 80 menghadirkan warna baru dalam dunia musik Indonesia. Mereka masih memiliki perjalanan panjang menuju puncak, dan karya-karya berikutnya tentu sangat layak untuk dinantikan.

Posting Komentar

Kolom Opini