Slider Post
Filtered Label Post
Baca Juga

Komunikasi, Egois dan Waktu Yang Tak Tepat : The Beginning of The Sea

Umi no Hajimari, dari mana laut berasal? Pertanyaan ini nggak cuma jadi judul, tapi juga simbol dari perjalanan emosional yang bakalan kita alami di serial ini. "Umi," yang berarti laut dalam bahasa Jepang. Merupakan karakter utama yang ada dalam serial ini. Gadis kecil yang bakalan ngebawa kita tersiksa baik secara perasaan, emosi maupun akal.
Asset: AsianWiki
Setiap episode menyisakan pertanyaan, tapi tenang... semua pertanyaan tersebut akan dijawab satu per satu, dikemas rapi dan meninggalkan kita perasaan campur aduk dan susah rasanya untuk nggak kesel dengan penulis skenario drama Jepang satu ini. Miku Ubukata. Ia rasanya punya alasan kita kenapa Umi no Hajimari mempunyai alur cerita yang kejam dan meromantisasi luka. Semua berawal dari keputusan yang salah, dan jawabannya baru akan kita temukan di episode-episode selanjutnya. Total ada 12 episode, plus 1 episode khusus yang akan menjawab berbagai kejanggalan sepanjang serial ini ditonton.

Bertemu Luka dari Masa Lalu yang Hadir Kembali

Kita pastinya tahu, bahwa setiap tindakan mempunyai konsekuensi yang pada akhirnya harus ditanggung, bukan? Selebihnya  itu yang terjadi dalam The Beginning of The Sea atau Where Does the Sea Begin nama lain dari Umi no Hajimari. Natsu (diperankan Ren Meguro) mendapat kabar bahwa mantan nya semasa kuliah dulu Mizuki (Kotone Furukawa) telah meninggal Dunia. Saat menghadiri pemakaman, Natsu bertemu dengan gadis kecil bernama Umi (Rana Izutani). 
Asset : Twitter @umi_no_hajimari
Disinilah kenyataan pahit terungkap, bahwa Umi adalah putrinya, yang ia kira tidak pernah ada. Hampir delapan tahun berlalu, sejak Mizuki memberitahu Natsu jika ia sedang hamil dan meminta Natsu menandatangani surat persetujuan aborsi. Natsu yang saat itu bingung dan sulit mengambil keputusan ragu dan sempat bertanya apakah tidak ada opsi lain bagi Mizuki? Namun Mizuki menjelaskan bahwa tidak apa, itu keinginannya. Meski berat, Natsu menyetujuinya. Namun, tanpa sepengetahuannya, Mizuki berubah pikiran di saat-saat terakhir setelah membaca buku catatan berisi tulisan penyesalan karena pernah melakukan aborsi. Disitu tertulis pesan: 
"Pilihlah keputusan yang membuatmu bahagia."
Kata-kata itu jadi titik balik bagi Mizuki yang memutuskan untuk tidak melakukan aborsi tanpa memberi tahu Natsu yang sedang menunggunya di depan Rumah Sakit. Usai kejadian itu, saat di kampus Natsu mencari Mizuki yang menghilang tanpa jejak. Lewat panggilan telepon ia menanyakan keberadaannya, keadaanya. Namun tanpa disangka Mizuki malah ingin putus dan secara sepihak berbohong kepada Natsu. Bahwa ia telah menemukan orang lain, semua demi tidak membebani masa depan Natsu dan memberikan pilihan bagi Natsu yang saat itu sedang fokus pada kuliahnya.
Asset : Twitter @umi_no_hajimari
Ketidaktahuan Natsu membawanya dalam perasaan yang campur aduk, kini ia dihadapkan pada kenyataan bahwa selama ini ia adalah seorang ayah, dibayangi rasa bersalah karena sempat berpikir ia telah membunuh anaknya dan penyesalan atas waktu yang hilang serta rahasia yang disimpan Mizuki hingga akhir hayatnya. Namun ditengah rasa penyesalan yang menghantui Natsu. Ia lega, lega karena ia tidak menjadi pembunuh namun juga kini merasa bersalah karena selama ini dia tidak mengetahui keberadaan Umi atau bahkan kabar dari Mizuki.
Asset : Twitter @umi_no_hajimari
Meski kini Natsu mempunyai hubungan baru dengan Yayoi (Kasumi Arimura) yang memasuki jenjang serius, kehadiran Umi membawa perubahan pada kehidupan keduanya. Banyak adegan-adegan kilas balik yang memperlihtakan bagaimana Mizuki berjuang seorang diri membersarkan Umi dengan bantuan teman-teman nya di tempat ia bekerja yakni Perpustakaan Umum. Disanalah ia bertemu dengan Tsuno (Sosuke Ikematsu) yang senantiasa membantu mereka berdua dalam suka maupun duka sejak Umi kecil hingga Mizuki tiada, bahkan Tsuno lah yang menghapuskan rasa gelisah dan sedih Mizuki meski hanya sesaat, keduanya bisa saja bersama namun lagi-lagi Mizuki membuat keputusan sepihak dan meninggalkan Tsuno hanya sebagai teman, meski keduanya saling jatuh hati. Karena bagi Mizuki setiap melihat Umi ia selalu teringat Natsu, dan semua kebahagian dalam hidupnya kini ia curahkan ke Umi. 

Bertemu Mereka Yang Terluka

Kekuatan Umi no Hajimari terletak pada karakter-karakter yang berperan penting dalam setiap episodenya, kompleks, rumit dan manusiawi, karakter yang membawa beban mereka masing-masing.
  • Kotone Furukawa sebagai Mizuki: selalu terkesan bahagia dan tegar, meski kita tahu sepanjang menonton serial ini Mizuki adalah sosok Ibu yang hanya ingin kuat dan terlihat bahagia demi putrinya. Namun, dibalik senyum dan keceriaanya, ia menyimpan luka, kesepian dan pengorbanan besar atas keputusan yang dia ambil.
  • Ren Meguro sebagai Natsu : digambarkan sebagai pria yang clue less, namun mau berusaha dan adaptif. Ia sebagai karakter cenderung pasif dan lambat dalam mengambil keputusan, rasa bersalahnya menjadikan nya belajar menjadi ayah bagi Umi, dan mencari tahu apa yang terjadi dengan Mizuki selama ini, meskipun ia terlihat canggung dan bingung.
  • Rana Izutani sebagai Umi: polos, menggemaskan, tapi penuh misteri. Umi adalah korban paling nyata atas keputusan-keputusan orang dewasa disekitarnya, dengan tatapan matanya yang penuh dengan pertanyaan, ia harus menerima berbagai kenyataan pahit atas semua yang terjadi.
  • Kasumi Arimura sebagai Yayoi: love interest Natsu yang terjebak dalam situasi serba salah di waktu yang tak tepat. Ia tulus mencintai Natsu dan menerima kehadiran Umi, akan tetapi ia masih terjebak dalam masa lalunya dan sebuah surat dari Mizuki membuatnya merasa tidak pantas menggantikan peran Mizuki menjadi Ibu bagi Umi. Membuatnya terjebak dalam dilema yang menyakitkan.
  • Sosuke Ikematsu sebagai Tsuno: ia yang selalu ada bagi Mizuki dan Umi, sosok teman yang penyayang dan peduli. Turut andil dalam membesarkan Umi, kehadirannya menjadi simbol dari cinta yang tulus dan kehilangan dalam sunyi.

Salah Siapa? Kesalahan Komunikasi dan Rasa Kehilangan

Asset: hideakihamada.com

Drama ini secara apik, mengangkat tema kehilangan dari berbagai sudut pandang. Umi yang kehilangan Ibunya. Natsu kehilangan kesempatan untuk menjadi ayah sejak awal. Yayoi kehilangan harapan akan masa depan yang ia bayangkan. Tsuno kehilangan wanita yang ia cintai dan anak yang sudah ia anggap seperti miliknya. Bahkan Mizuki, ia telah merelakan Natsu dan kehilangan kesempatan untuk membangun keluarga bersama demi apa yang dia yakini adalah kebahagiaan bagi Natsu. Ada banyak kutipan menarik dalam setiap episodenya, namun gue akan memilih ini: 
Jika bukan salah siapa-siapa, lalu kenapa tidak bisa bersama?
Serial ini adalah kritik tajam terhadap kegagalan komunikasi dalam sebuah hubungan. Keputusan sepihak Mizuki, yang lahir dari asumsi dan keinginan untuk tidak menjadi beban bagi Natsu, justru menciptakan kekacauan dan penderitaan bagi semua orang, termasuk dirinya sendiri. Meski selama serial ini berlangsung ia selalu menyebut tidak pernah menyesal, dan bahagia atas keputusannya. Drama ini seolah tidak mengenal kita dalam sebuah hubungan, yang ada hanyalah aku dan kebahagianku. Kamu dan kebahagianmu. Padalah dalam setiap keputusan besar, terutama yang menyangkut kehidupan baru, seharusnya dihadapi bersama, seberat apapun hambatannya, bukan malah dipikul sendirian tas nama cinta dan pengorbanan.

Andai Saja

Episode tiap episode, semakin membuat kita hanyut dalam cerita. Membayangkan opsi-opsi yang mungkin ada seperti: Kalau saja Mizuki jujur sejak awal... kalau saja Umi dan Mizuki menemui Natsu dan tidak memutuskan pulang setelah melihat Natsu dan Yayoi... kalau saja Mizuki menerima ajakan Tsuno untuk bersama... Mungkin saja interaksi Natsu dan Umi tidak akan serumit ini, jika dua hal dalam pengandaian itu terjadi. Semua andai itu dibangun hanya untuk dihempaskan lagi di episode berikutnya. 
Asset : Twitter @umi_no_hajimari

Produksi Apik yang memperdalam Luka

Secara teknis, Umi no Hajimari adalah sebuah karya visual dan audio yang menampilkan Jepang dengan caranya sendiri. Sinematografinya berhasil memperlihatkan Jepang dengan segala keteraturannya, baik perpustakaan yang terlihat ramai maupun sepi, taman bermain, sekolah, tempat kerja bahkan pantai yang melankolis, semua digambarkan dengan indah. Latar musiknya pun dipilih dengan sangat cermat, mampu memainkan emosi penonton hingga tak jarang air mata menetes tanpa disadari. Perpaduan antara cerita yang menyayat hati, visual yang memanjakan mata, dan musik yang merdu menciptakan pengalaman menonton yang menguras emosi.

Kesimpulan: Tontonan yang menyakitkan

Umi no Hajimari sudah bisa dipastikan bukanlah sebuah serial ringan yang bisa ditonton sembari memakan brondong jagung dengan santai, ini adalah sebuah darama yang berat, lambat, dan penuh perenungan. Menonton 12 episodenya membutuhkan persiapan mental dan emosional yang cukup. Namun, tidak ada satu menit pun yang terasa sia-sia. Serial atau Drama Jepang ini mengajarkan kita bahwa kebahagiaan memang pilihan kita, namun keputusan besar harusnya diambil bersama. Tentang bagaimana kita harus merelakan sesuatu yang telah pergi, namun tetap mengingatnya meski sesakit dan sesedih apapun.
Asset: hideakihamada.com
Merelakan hal-hal yang penting untuk sesuatu yang lain, dan belajar untuk berdaptasi terhadap perubahan-perubahan kecil dalam kehidupan. Karena untuk meraih bahagia, kadang kita harus merasakan luka dan kesedihan. Pokoknya siapin tisu dan mental, karena kita akan merasa ikut dalam setiap dilema yang dirasakan karakter-karakter yang ada. Lalu bertanya pada diri sendiri: jika dihadapkan pada situasi yang sama, keputusan apa yang akan kita ambil?

Where to watch?  Rakuten/Viki


海のはじまり

Genre: Melodrama, Keluarga

Rumah Produksi: Fuji TV

Sutradara: Hiroki Kazama, Mai Takano, John Eun-Hee

Tanggal Rilis: 1 July - 23 September 2024


Sinematografi8
Akting9
Skenario dan Cerita9
Backsound dan Musik9

Sinopsis

Natsu, pria berusia 28 tahun dan masih belum menikah. Bekerja di sebuah perusahaan percetakan di Tokyo. Suatu hari Natsu mendengar kabar bahwa mantan pacarnya, Mizuki telah meninggal dunia. Mereka menjalin hubungan asmara saat kuliah, dan putus setelah Mizuki tiba-tiba mengakhiri hubungan mereka dan menghilang, setelah lama tak mendengar kabar hampir delapan tahun lamanya. Natsu datang ke pemakaman Mizuki. Di sana dia bertemu anak kecil bernama Umi, dan terkejut bahwa Umi adalah putrinya dengan Mizuki.
9
Skor

Posting Komentar

Kolom Opini